Ketekunan Adalah Kekuatan Anda
Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus-menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan. Anda harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama. Memang semakin jauh anda berjalan semakin banyak rintangan yang menghadang. Bayangkan andai saja kemarin anda berhenti, maka anda tidak berada disini sekarang. Setiap langkah menaikkan nilai diri anda. Apapun yang anda lakukan jangan sampai kehilangan ketekunan anda, karena ketekunan adalah daya tahan anda.
Berlayarlah Menuju Pantai Harapan
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan, badai, gelombang, dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang, disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
Menghadapi Tantangan
Bukan apa yang terlihat di penampakan dalam diri anda jauh lebih berharga, penampilan dari luar mudah dibeli, padahal kekuatan anda tertanam di dalam diri melalui perjalanan hidup yang panjang, terjal, dan licin, sesuatu yang anda alami sehari-hari.
Tikus yang mengaum bagai singa tetap saja lari menghindari terkaman kucing. Dua petinju yang saling bertatapan tajam harus mengalahkan kegentaran hatinya terlebih dahulu. Bukan soal kerasnya tulang atau besarnya otot, namun tegarnya hati mampu mengalahkan kegentaran anda.
Jangan takut untuk menghadapi tantangan yang terbentang di hadapan. Sesulit apapun masalah ia takkan melebihi kemampuan anda untuk memukulnya. Ayo selesaikan semua persoalan, untuk itulah anda berada di dunia.
Bagaimana Anda Mampu Kuat Bekerja
Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja seolah tidak mengenal lelah ? Apa pula rahasia pekerja rig lepas pantai yang meninggalkan anak istri bertarung dengan angin dan badai ? Bagaimana juga dengan para petani, nelayan, kuli, sopir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting tulang di tengah terik panas atau dingin malam ? Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental ? Sedangkan di sudut sempit yang lain banyak orang mengeluh karena persoalan yang tidak lebih besar dari ujung kuku.
Bila anda berkeluh kesah hanya karena harus memperpanjang waktu kerja anda beberapa jam saja, maka kenanglah punggung bungkuk seorang kakek yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki seusatu yang ia cintai, yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar tentang pengabdian atas nama cinta.