Kegagalan




Gagal . . . . ? Siapa Takut !


Apakah anda takut gagal ? Sedemikian takutnya sampai anda tidak berusaha untuk mencoba ? Coba anda pikirkan kembali hal tersebut, benar-benar tidak masuk akal. Dengan tidak mencoba barang sekalipun, sebenarnya anda sudah gagal. Jadi rasa takut gagal adalah penyebab kegagalan yang pasti.

Apakah anda merasa takut ? Coba perhatikan rasa takut anda. Perhatikan pesan yang berusaha disampaikannya. Rasa takut membuat anda lebih waspada. Rasa takut memberi energi ekstra. Rasa takut membuat anda mampu mengatasi tantangan tersulit. Tidak ada yang mampu mendorong sumberdaya dalam diri anda lebih dari rasa takut.

Rasa takut sebenarnya ada untuk mendorong anda maju, bukan untuk menahan anda. Biarkan rasa takut mengajarkan anda. Biarkan rasa takut mempersiapkan anda, tetapi jangan membuat rasa takut menghentikan anda. Saat rasa takut menahan anda, coba perhatikan baik-baik apa yang menyebabkan rasa takut dan anda akan menemukan alasan untuk bergerak maju.

Kegagalan paling abadi adalah kegagalan untuk mulai bertindak. Bila anda sudah mencoba dan ternyata gagal, anda memperoleh sesuatu yang bisa dipelajari dan mungkin dicoba kembali. Anda tidak akan pernah gagal bila anda terus berusaha.


Alasan Di Balik Kegagalan

Bila anda mencari alasan untuk sebuah kegagalan, anda bisa temukan berjuta-juta dengan mudahnya. Namun alasan tetaplah alasan, ia takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Kerapkali alasan serupa dengan pengingkaran. Semakin banyak menumpuk alasan, semakin besar pengingkaran pada diri sendiri. Ini menjauhkan anda dari keberhasilan, sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri. Berhentilah mencari suatu alasan untuk menutupi kegagalan. Mulailah bertindak untuk meraih keberhasilan.

Belajarlah dari penambang yang tekun mencari emas. Ditimbanya berliter-liter tanah keruh dari sungai. dia saring lumpur dari pasir, dia sisir pasir dari logam. Tak jemu dia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilauan. Begitulah semestinya anda memperlakukan kegagalan. Kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas. Bila anda terus berusaha, tekun mencari perbaikan di sela-sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan-alasan, maka anda akan menemukan cahaya kesempatan. Hanya mencari alasan, sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada di dalamnya.


Motivasi Diri

Adalah keliru menuntut orang lain memotivasi anda. Tak seorangpun bertanggung jawab atas timbul tenggelamnya motivasi itu di dalam diri anda, melainkan anda sendiri. Pidato pemimpin yang menggebu-gebu, program pelatihan yang menggairahkan atau pernyataan visi yang penuh kalimat indah, semua itu hanya usaha mengetuk pintu motjvasi diri anda. Bila anda tidak berkenan membukanya, gedoran sekeras apapun tak akan berguna. Karena anda bertanggungjawab atas perjalanan karir dan hidup anda, maka bangunlah, bangunkan diri anda sendiri.

Anda pun tak bertanggung jawab pada naik turunnya motivasi orang lain, karena anda tak selalu tahu apa harapan mereka. Motivasi selalu bertalian dengan harapan. Sediakan tempat bagi mereka untuk memenuhi harapan bersama antara anda dan mereka, kemudian bekerjalah bahu-membahu untuk mewujudkannya. Motivasi selalu muncul dari kegembiraan, sedangkan kegembiraan ditemukan dalam kerja bersama.



Masalah Adalah Tantangan


Bila anda menganggap masalah sebagai beban anda mungkin akan mnghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam anda melihat keberhasilan di balik setiap tantangan.


Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi, maka hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup inipun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.


Hadiah terbesar dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Sesaat kemudian, bukan kematian yang mereka terima namun kesejatian sebagai elang yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.